Saat ini
masalah lingkungan yang paling menarik perhatian adalah pemanasan global. Bumi
menerima energi yang dipancarkan oleh matahari dan menjadi hangat, dan menjadi
dingin karena melepaskan energi ke ruang angkasa. Apabila energi berada dalam
keseimbangan maka suhu bumi juga akan tetap dan stabil. Tetapi jika konsentrasi
gas di udara (gas rumah kaca) yang berfungsi mencegah lepasnya energi ke ruang
angkasa meningkat, maka terjadilah ketidakseimbangan dan suhu permukaan bumi
akan meningkat. Peningkatan suhu ini menyebabkan perubahan iklim dan
meningkatnya permukaan air laut. Perubahan tersebut memberikan efek yang besar
pada dasar eksistensi manusia seperti misalnya ekologi. Inilah yang disebut
masalah pemanasan global. IPCC dengan WMO sebagai forum diskusi tingkat
pemerintah mengenai masalah pemanasan global bersama United Nations
Environmental Programs (UNEP) melaporkan bahwa 64% di antara gas rumah kaca
adalah CO2. Oleh karena sekitar 80% jumlah CO2 yang
dihasilkan berasal dari konsumsi bahan bakar fosil, maka pengurangan CO2
menjadi topik yang penting. Sudah terlihat bahwa pemanasan global berakibat
pada meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca meningkatnya suhu rata-rata bumi
dan meningkatnya permukaan air laut. IPCC dalam laporan keduanya berdasarkan
data pada tahun 1995, mengakui bahwa pemanasan global telah terjadi akibat dari
efek artifisial karena meningkatnya emisi gas rumah kaca sejak terjadinya
revolusi industri. Berikut ini dapat dilihat pengaruh pemanasan tersebut
berdasarkan laporan ke-2 IPCC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar