Kalau dilihat dari kata ‘bayi’ & ‘tabung’, mungkin bayi tabung berarti bayi dari hasil pembuahan di tabung. Ada juga yang bilang bayi tabung adalah bayi dari hasil tabungan … memang benar juga sih soalnya proses bayi tabung itu tidak murah alias menguras kantong.
Tetapi bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita, dalam istilah kerennya in vitro vertilization (IVF).
In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas/tabung gelas (nah nyambung juga kan dengan kata tabung). Dan vertilization adalah bahasa Inggrisnya pembuahan.
Dalam proses bayi tabung atau IVF, sel telur yang sudah matang (seperti masak telur saja ya) diambil dari indung telur lalu dibuahi dengan sperma di dalam sebuah medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke dalam rahim dengan harapan dapat berkembang menjadi bayi…
Proses bayi tabung merupakan sebuah proses
yang tidak alami dan biasanya sesuatu yang tidak alami itu ada efek
sampingnya.
Sebelum memutuskan untuk ikut program bayi
tabung, saya diinformasikan sama dokter tentang komplikasi yang bisa terjadi:
- Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), merupakan komplikasi dari proses stimulasi perkembangan telur dimana banyak folikel yang dihasilkan sehingga terjadi akumulasi cairan di perut. Cairan bisa sampai ke rongga dada dan yang paling parah harus masuk rumah sakit karena cairan harus dikeluarkan dengan membuat lubang dibagian perut. Kalau tidak dikeluarkan bisa menggangu fungsi tubuh yang lain. Jangan takut dulu, OHSS yang parah ini hanya dialami oleh sekitar 1% dari pasien… kata dokter. Dan sayangnya ini terjadi terhadap saya…
- Kehamilan kembar, bukan merupakan
rahasia lagi kalau proses bayi tabung bisa menghasilkan lebih dari satu
bayi. Kelihatannya enak punya anak kembar, tapi katanya resiko
melahirkannya lebih tinggi dari kalau hanya satu bayi. Tidak jarang
bayinya bisa masuk ICU karena prematur. Tak terbayang rasanya kalau
mengandung bayi lebih dari satu, kalau kembar dua sih umum… coba kalau
tiga atau lebih … aduh perut bisa kaya apa yah? dan bayinya pasti
kecil-kecil.
Kalau kembar dua saya maaau sekali… dua anak cukup. - Keguguran. Ini memang bisa juga terjadi pada kehamilan normal. Tingkat keguguran kehamilan bayi tabung sekitar 20%.
- Kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik, kemungkinan terjadi sekitar 5%.
- Resiko pendarahan pada saat pengambilan sel telur (Ovum Pick Up), sangat jarang terjadi. Karena prosedurnya menggunakan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam rahim, resiko pendarahan bisa terjadi yang tentunya membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Walaupun diberi tahu komplikasi
ini kita tetap saja memutuskan untuk maju terus … pantang mundur.
Memang tidak mudah yah kalau ingin punyak anak… berbahagialah bagi ibu-ibu yang
bisa hamil normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar