1. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gagal jantung merupakan
salah satu aspek penting dalam proses keperawatan. Hal ini penting untuk
merencanakan tindakan selanjutnya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu di
kaji pada klien dengan gagal jantung :
a. Anamnesis
1) Keluhan
Utama
Keluhan yang paling sering menjadi alasan klien
untuk meminta pertolongan kesehatan adalah : dispnea, kelemahan fisik, dan
edema sistemik.
2) Riwayat
Penyakit Sekarang
Pengkajian yang didapat dengan adanya gejala-gejala
kongesti vaskular pulmonal adalah dispnea, ortopnea, dispnea nokturnal
paroksimal, batuk, dan edema pulmonal akut. Pada pengkajian dispnea
(dikarakteristikan oleh pernapasan cepat, dangkal dan sensasi sulit dalam
mendapatkan udara yang cukup menekan klien) apakah mengganggu aktivitas
lainnya seperti keluhan tentang
insomnia, gelisah atau kelemahan yang disebabkan oleh dispnea.
3) Riwayat
Penyakit Dahulu
Pengkajian riwayat penyakit dahulu yang mendukung
dan mengkaji apakah sebelumnya klien pernah menderita nyeri dada khas infark
miokardium, hipertensi, DM, dan hiperlipidemia. Tanyakan mengenai obat-obat
yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu yang masih relevan. Obat-obat ini
meliputi obat diuretik, nitrat, penghambat beta, serta obat-obat anti
hipertensi. Catat adanya efek samping yang terjadi di masa lalu.
4) Riwayat
Kesehatan Keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah
dialami oleh keluarga, serta bila ada anggota keluarga yang meninggal, maka
penyebab kematian juga ditanyakan. Penyakit jantung iskemik pada orang tua yang
timbulnya pada usia muda merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung
iskemik pada keturunannya.
5) Riwayat
Pekerjaan Dan Kebiasaan
Perawat menanyakan situasi tempat bekerja dan lingkungannya.
Kebiasaan sosial : menanyakan kebiasaan dalam pola hidup, misalnya minum
alkohol, atau obat tertentu. Kebiasaan merokok : menanyakan tentang kebiasaan
merokok, sudah berapa lama, berapa batang/hari dan jenis rokok.
6) Psikososial
Kecemasan dan kegelisahan terjadi akibat gangguan
oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernapas dan pengetahuan bahwa
jantung tidak berfungsi dengan baik.Penurunan lebih lanjut dari curah jantung
dapat disertai insomnia atau kebingungan (Muttaqin, 2012).
b. Pola
Fungsi Kesehatan
1) Aktivitas
/ Istirahat
Keletihan, insomnia, nyeri dada dengan aktivitas,
gelisah, dispnea saat istirahat atau aktivitas, perubahan status mental, tanda vital
berubah saat beraktivitas.
2) Integritas
Ego
Ansietas, stress, marah, takut dan mudah tersinggung
3) Eliminasi
Gejala penurunan berkemih, urin berwarna pekat,
berkemih pada malam hari, diare / konstipasi
4) Makanan
Dan Cairan
Kehilangan nafsu makan, mual, muntah, penambahan BB
signifikan. Pembengkakan ekstremitas bawah, diit tinggi garam penggunaan
diuretic, distensi abdomen, oedema umum.
5) Hygiene
Keletihan selama aktivitas perawatan diri,
penampilan kurang.
6) Neurosensori
Kelemahan, pusing, lethargi, perubahan perilaku dan
mudah tersinggung.
7) Nyeri
/ Kenyamanan
Nyeri dada akut – kronik, nyeri abdomen, sakit pada
otot, gelisah.
8) Interaksi
Sosial
Penurunan aktivitas yang biasa dilakukan (Padila,
2012).
c. Pemeriksaan
Fisik (B1-B6)
1) Keadaan
Umum
Pada pemeriksaan keadaan umum klien dengan gagal
jantung biasanya didapatkan kesadaran yang baik atau compos mentis dan akan
berubah sesuai tingkat gangguan yang melibatkan perfusi sistem saraf pusat
2) B1
(Breathing)
Pengkajian yang didapat adalah dispnea, ortopnea,
dispnea nokturnal paroksimal, batuk dan edema pulmonal akut. Crackles atau
ronchi basah halus secara umum terdengar pada posterior paru.
3) B2
(Bleeding)
a) Inspeksi
Terdapat distensi vena jugularis, edema, pitting
edema.
b) Palpasi
Perubahan nadi yang cepat dan lemah, pulsus
alternans.
c) Auskultasi
Tekanan darah biasanya menurun akibat penurunan isi
sekuncup. S3 terdengar pada awal diastolik setelah bunyi jantung kedua (S2)
akan terdengar apabila bel stetoskop diletakkan tepat di apeks jantung.
Terdengar suara crackles pada paru-paru.
d) Perkusi
Batas jantung ada pergeseran yang menandakan adanya
hipertrofi jantung (kardiomegali).
4) B3
(Brain)
Kesadaran biasanya compos mentis, didapatkan
sianosis perifer apabila gangguan perfusi jaringan berat. Pengkajian objektif
klien : wajah meringis, merintih, menangis, gelisah.
5) B4
(Bladder)
Pemantauan adanya oliguria sebagai tanda awal syok
kardiogenik. Adanya edema ekstremitas menandakan adanya retensi cairan yang
parah.
6) B5
(Bowel)
Klien biasanya mual dan muntah, penurunan nafsu
makan akibat pembesaran vena dan stasis vena di dalam rongga abdomen, serta
penurunan berat badan. Hepatomegali dan nyeri tekanpada kuadran kanan atas
abdomen terjadi akibat pembesaran vena di hepar.
7) B6
(Bone)
Hal-hal yang biasanya terjadi dan ditemukan pada
pengkajian ini adalah kulit klien terasa dingin dan mudah lelah (Muttaqin,
2012).
2. Diagnosa
Keperawatan
a. Nyeri
dada akut berhubungan dengan kurangnya suplai darah ke miokardium
b. Gangguan
pertukaran gas berhubungan dengan edema pada paru (perubahan membran
kapiler-alveolar)
c. Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelelahan atau dispnea akibat turunnya curah
jantung
d. Ketidakefektifan
pola nafas berhubungan dengan keletihan otot –otot pernapasan, disfungsi
neuromuskular, sindrom hipoventilasi.
e. Ketidakefektifan
bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus yang berlebihan
f. Kelebihan
volume cairan berhubungan dengan retensi natrium
g. Ansietas
berhubungan dengan kesulitan bernapas dan kegelisahan akibat oksigenasi yang
tidak adekuat.
h. Risiko
penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan berkurangnya kadar
oksigen dalam darah
i. Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan perubahan status cairan
j. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan anoreksia dan mual
k. Defisit
perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan keletihan (Hardhi, Amin. 2013 NANDA)
3. Intervensi
Adapun intervensi keperawatan pada klien dengan
gagal jantung kongestif menurut (Hardhi,
Amin. 2013 NANDA),
adalah sebagai berikut :
a. Nyeri
dada akut berhubungan dengan penurunan suplai darah ke miokardium
Nursing Outcome
Classification (NOC) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah nyeri klien teratasi dengan kriteria hasil :
1) Penurunan
rasa nyeri dada (nyeri dada berkurang)
2) Tanda-tanda
vital dalam batas normal
3) Wajah
rileks
4)
Tidak terjadi penurunan
perfusi perifer
Nursing
Interventions Classification (NIC) :
1) Lakukan
pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan faktor
presipitasinya.
Rasional : untuk mendapatkan data mengenai nyeri dan
untuk menentukan tindakan keperawatan selanjutnya.
2) Observasi
isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak mampu
berkomunikasi efektif.
Rasional : untuk mengetahui tingkat keparahan nyeri
yang dialami oleh klien.
3) Minta
klien untuk melaporkan nyeri (skala 0-10) atau ketidaknyamanan dengan segera.
Rasional : nyeri berat dapat menyebabkan syok
kardiogenik yang berdampak pada kematian mendadak
4) Bantu
klien untuk mengatur posisi fisiologis
Rasional : posisi fisiologis akan meningkatkan
asupan O2 ke jaringan yang mengalami
iskemia
5) Istirahatkan
klien
Rasional :
istirahat akan menurunkan kebutuhan O2 jaringan perifer, sehingga
kebutuhan miokardium menurun dan akan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke
miokardium yang membutuhkan O2untuk menurunkan iskemia.
6) Lakukan
masase punggung dan relaksasi
Rasional : masase ringan dapat meningkatkan aliran
darah kemudian dengan otomatis membantu suplai darah dan oksigen ke area nyeri
serta menurunkan sensasi nyeri.
7) Berikan
informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung
dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur.
Rasional : meningkatkan pemahaman klien mengenai
nyeri yang dialaminya.
8) Ajarkan
teknik relaksasi pernapasan dalam
Rasional : meningkatkan asupan O2
sehingga akan menurunkan nyeri sekunder dari iskemia jaringan otak.
9) Ajarkan
teknik distraksi (pengalihan perhatian) pada saat nyeri
Rasional : distraksi (pengalihan perhatian) dapat
menurunkan stimulus internal dan menurunkan persepsi nyeri
10) Kendalikan
faktor lingkungan yang dapat memengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya suhu ruangan, penncahayaan, kegaduhan dan jumlah pengunjung).
Rasional : lingkungan yang tenang akan menurunkan
stimulus nyeri eksternal dan pembatasan jumlah pengunjung akan meningkatkan
kondisi O2 diruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung
berada diruangan.
11) Kolaborasi
mengenai pemberian antiagina pada klien, bila diperlukan
Rasional : obat antiangina bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah, baik dengan menambah suplai oksigen atau dengan
mengurangi kebutuhan miokardium akan oksigen.
12) Kolaborasi
mengenai pemberian analgesik
Rasional : mengurangi rasa nyeri, memberikan efek
sedasi, dan mengurangi kerja miokard.
b. Gangguan
pertukaran gas berhubungan dengan edema pada paru (perubahan membran
kapiler-alveolar)
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah gangguan pertukaran gas pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Tanda-tanda
vital dalam batas normal
2) Sesak
napas berkurang
3) Tidak
ada penggunaan otot bantu napas
4) Analisa
gas darah dalam batas normal
Nursing
Interventions Classification (NIC)
1) Kaji
suara paru, frekuensi napas, kedalaman dan usaha napas
Rasional
: mengetahui keefektifan dari pertukaran gas pada klien
2) Pantau
saturasi O2 dan pantau analisa gas darah klien
Rasional
: saturasi O2 digunakan untuk mengetahui tingkat oksigenasi pada
jaringan dan analisa gas darah digunakan untuk mengetahui perburukan
pernapasan, misalnya kadar PaO2 yang rendah dan PaCO2 yang tinggi.
3) Pantau
kadar elektrolit
Rasional
: mencegah trjadinya asidosis yang dapat memperberat keadaan
4) Pantau
status mental (misalnya, tingkat kesadaran, gelisah dan konfusi)
Rasional
: penurunan perfusi oksigen ke otak dapat menyebabkan penurunan kesadaran
5) Meninggikan
bagian kepala tempat tidur
Rasional
: memaksimalkan potensial ventilasi
6) Atur
posisi klien ke posisi trendelenburg, bila perlu
Rasional
: memaksimalkan potensial ventilasi
7) Menginformasikan
kepada pasien bahwa merokok dapat memperburuk keadaan
Rasional
: merokok merupakan salah satu risiko terjadinya gagal jantung
8) Kendalikan
faktor lingkungan yang dapat memengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
(misalnya ; membatasi jumlah pengunjung)
Rasional
: meningkatkan suplai darah dan oksigen yang akan berkurang jika jumlah
pengunjung terlalu banyak
9) Konsultasikan
dengan dokter tentang pentingnya pemeriksaan gas darah arteri
Rasional
: untuk mengetahui jumlah/kadar oksigen
dalam darah arteri.
d. Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelelahan atau dispnea akibat turunnya curah
jantung
Nursing Outcomes
Classification (NOC) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah intoleransi aktivitas klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik tanpa adanya peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
2) Mampu
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
3) Tanda-tanda
vital dalam batas normal
4) Energy
psikomotor
5) Level
kelemahan
6) Mampu
berpindah : dengan atau tanpa bantuan alat
7) Status
kardiopulmonary adekuat
8) Sirkulasi
status baik
9) Status
respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat
Nursing
Interventions Classification (NIC) :
1) Tentukan
penyebab keletihan
Rasional
: keletihan dapat menyebabkan terjadinya intoleransi aktivitas
2) Pantau
respon kardiorespiratori terhadap aktivitas (misalnya ; takikardia, disritmia
lain, dispnea, diaforesis, pucat, tekanan hemodinamik dan frekuensi pernapasan)
Rasional
: peningkatan respon kardiorespiratori membuktikan adanya kelelahan saat
beraktivitas
3) Pantau
respon oksigen pasien terhadp aktivitas perawatan diri atau aktivitas keperawatan
Rasional
: memperhatikan denyut nadi,irama jantung, dan frekuensi pernapasan sebgai
respon keletihan dari aktivitas
4) Bantu
pasien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan
ambulasi sesuai toleransi.
Rasional
: melatih aktivitas klien secara bertahap
5) Rencanakan
aktivitas bersama pasien dan keluarga yang meningkatkan kemandirian dan
ketahanan
Rasional
: untuk melatih aktivitas klien
6) Ajarkan
kepada pasien dan orang terdekat tentang perawatan diri yang akan meminimalkan
konsumsi oksigen
Rasional
: pengurangan konsumsi oksigen mengurangi resiko terjadinya dispnea
7) Ajarkan
tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu
Rasional
: pengaturan aktivitas dan manajemen waktu dapat mencegah kelelahan
8) Batasi
rangsangan lingkungan (seperti cahaya dan kebisingan)
Rasional
: pembatasan rangsangan lingkungan dilakukan untuk memfasilitasi relaksasi.
9) Rujuk
klien ke pusat rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit
jantung
Rasional
: untuk tindakan yang lebih lanjut
e. Ketidakefektifan
pola nafas berhubungan dengan keletihan otot –otot pernapasan, disfungsi
neuromuskular, sindrom hipoventilasi.
Nursing Outcomes
Classificaton (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masakah ketidakefektifan pola napas klien dapat teratasi dengan kriteria hasil
:
1) Suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
2) Menunjukan
jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,irama nafas, frekeunsi
nafas dalam rentang normal, tidak ada suara nafas tambahan)
3) Tanda-tanda
vital dalam rentang normal
Nursing
Interventions Classification (NIC)
1) Monitor
tanda-tanda vital, frekuensi dan irama pernapasan
Rasional
: untuk mengetahui tanda-tanda ketidakefektifan pola nafas
2) Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit
Rasional
: untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda sianosis
3) Posisikan
klien untuk memaksimalkan ventilasi
Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
4) Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
Rasional : mengoptimalkan keseimbangan cairan dalam
tubuh
a. Ketidakefektifan
bersihan jalan napasberhubungan dengan mukus yang berlebihan
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien dapat teratasi dengan
kriteria hasil :
1) Suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
2) Menunjukan
jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,irama nafas, frekeunsi
nafas dalam rentang normal, tidak ada suara nafas tambahan)
3) Tanda-tanda
vital dalam rentang normal
Nursing
Intervention Classification (NIC)
1) Kaji
frekuensi, kedalaman dan upaya pernapasan, auskultasi bagian dada anterior dan
posterior
Rasional
: untuk mengetahui tanda-tanda ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan untuk
mengetahui penurunan atau ketiadaan ventilasi dan adanya suara nafas tambahan
2) Kaji
faktor yang berhubungan seperti nyeri, batuk tidak efektif, mukus kental dan
keletihan
Rasional
: untuk menentukan tindakan keperawatan selanjutnya
3) Pertahankan
keadekuatan hidrasi untuk mengencerkan sekret
Rasional
: membantu memudahkan pengeluaran sekret
4) Singkirkan
dan tangani faktor penyebab seperti nyeri, keletihan dan sekret yang kental.
Rasional
: untuk membantu pembersihan jalan napas.
5) Informasikan
kepada klien dan keluarga tentang larangan merokok dalam ruangan perawatan
Rasional : merokok dapat memperburuk keadaan klien
dan perokok itu sendiri
6) Instruksikan
kepada klien tentang batuk dan teknik napas dalam
Rasional
: untuk mempermudah mengeluarkan sekret
7) Kolaborasi
mengenai pemberian terapi aerosol, nebulizer dan perawatan lainnya.
Rasional
: membantu dalam mengencerkan sekret dan memudahkan untuk mengeluarkan sekret.
b. Kelebihan
volume cairan berhubungan dengan retensi natrium
Nursing Outcomes
Classifications(NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah kelebihan volume cairan klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Terbebas
dari edema dan efusi
2) Bunyi
nafas bersih, tidak ada dyspneu atau ortopneu
3) Terbebas
dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)
4) Memelihara
tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal.
5) Terbebas
dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan
6) Menjelaskan
indikator kelebihan cairan
Nursing
interventions classification (NIC)
1) Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat
Rasional : untuk mengetahui balance cairan
2) Pemasangan
urin kateter bila diperlukan
Rasional : untuk mengukur jumlah urine yang keluar, apabila
klien mengalami kesulitan dalam BAK
3) Monitor
hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, hematokrit, osmolalitas urin)
Rasional : sebagai salah satu pemeriksaan yang dapat
menunjukkan tingkat kelebihan cairan
4) Monitor
vital sign
Rasional : memastikan tanda-tanda vital klien dalam
batas normal
5) Monitor
indikasi retensi / kelebihan cairan (crackles, CVP, edema, distensi vena leher,
asites)
Rasional : sebagai data objektif dari kelebihan
cairan
6) Kaji
lokasi dan luas edema
Rasional : untuk mengetahui lokasi dan luas edema
7) Monitor
makanan/cairan dan hitung intake kalori
Rasional : menghitung balance cairan
8) Kolaborasi
pemberian diuretik sesuai intruksi
Rasional : mebantu merangsang pengeluaran urine bagi
klien yang tidak bisa BAK
9) Kolaborasi
dengan dokter jika tanda kelebihan cairan memburuk.
Rasional : untuk menentukan tindakan kolaborasi
selanjutnya
c. Ansietas
berhubungan dengan kesulitan bernapas dan kegelisahan akibat oksigenasi yang
tidak adekuat.
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Klien
mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2) Mengidentifkasi,
mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
3) Vital
sign dalam batas normal
4) Postur
tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan tingkat
kecemasan
Nursing
Interventions Classification (NIC)
1) Gunakan
pendekatan yang menenangkan
Rasional : mengurangi tingkat kecemasan klien
2) Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Rasional : meningkatkan pengetahuan klien mengenai
prosedur tindakan yang dilakukan
3) Temani
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Rasional : pasien merasa nyaman dan tenang
4) Dengarkan
dengan penuh perhatian
Rasional : klien merasa tenang karena merasa
diperhatikan
5) Identifikasi
tingkat kecemasan
Rasional : mengetahui tingkat kecemasan klien
6) Bantu
pasien mengenali situasi yang menimbulkan kecemasan
Rasional : klien dapat mengendalikan atau
menghindari hal-hal yang menimbulkan kecemasan
7) Dorong
pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan persepsi
Rasional : dengan mengunngkapkan ketakutannya,
tingkat kecemasan klien akan berkurang
8)
Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
Rasional : untuk mengurangi tingkat kecemasan klien
9)
Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan, bila perlu
Rasional : terapi untuk mengurangi kecemasan,
bila perlu
d. Risiko
penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan berkurangnya kadar
oksigen dalam darah
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Tekanan
sisole dan diastole dalam rentang normal
2) CVP
dalam batas normal
3) Nadi
perifer kuat dan simetris
4) Tidak
ada udem perifer dan stress
5) Denyut
jantung, AGD dalam batas normal
6) Tidak
ada bunyi jantung abnormal
7) Nyeri
dada tidak ada
8) Kelelahan
yang ekstrim tidak ada
Nursing
Interventions Classification (NIC) :
1) Evaluasi
adanya nyeri dada (intensitas, lokasi dan durasi)
Rasional : untuk mengetahui tanda-tanda kegagalan
pompa jantung
2) Catat
adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
Rasional : untuk mengetahui adana tanda dan gejala
penurunan cardiac output
3) Monitor
status kardiovaskuler
Rasional : mengetahui gambaran atau status dari
kardiovaskuler klien
4) Monitor
status pernapasan yang menandakan gagal jantung
Rasional : tanda-tanda dyspneu, ortopneu dll
5) Monitor
balance cairan
Rasional : untuk mengetahui berapa cairan yang masuk
dan keluar
6) Monitor
adanya perubahan tekanan darah
Rasional : untuk menentukan tindakan agar tekanan
darah dalam batas normal
7) Atur
periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Rasional :mencegah terjadinya kelelahan yang berarti
akibat aktivitas yang berlebih
8) Monitor
intoleransi aktivitas klien
Rasional :mencegah terjadinya kelelahan yang berarti
akibat aktivitas yang berlebih
9) Anjurkan
untuk menurunkan tingkat stress
Rasional : untuk meningkatkan kadar oksigen dalam
darah dan membuat klien lebih tenang
e. Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan perubahan status cairan
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Integritas
kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi
dan pigmentasi)
2) Tidak
ada luka/lesi pada kulit
3) Perfusi
jaringan baik
4) Menunjukkan
pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang
5) Mampu
melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
Nursing
Interventions Classification (NIC)
1) Anjurkan
pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Rasional : untuk mengurangi tekanan pada daerah
kulit agar mengurangi resiko terjadinya kerusakan integritas kulit akibat
tekanan
2) Jaga
kebersihan kulit klien agar tetap bersih
Rasional : kebersihan mengurangi perkembangan
bakteri yang dapat menyebabkan
terjadinya infeksi
3) Olesken
lotion pada daerah yang tertekan
Rasional : menjaga kelembaban kulit klien
4) Monitor
aktivitas mobilitas pasien
Rasional : memonitor aktivitas mobilitas untuk
mencegah terjadinya tekanan pada daerah tertentu sehingga menyebabkan
terjadinya komplikasi berupa kerusakan integritas kulit
5) Memandikan
pasien dengan sabun dan air hangat
Rasional : membantu menjaga kebersihan diri pasien
f. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan mual
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Tidak
ada tanda malnutrisi
2) Anoreksia
dan mual berkurang
3) Tidak
terjadi penurunan berat badan
Nursing
Interventions Classification (NIC)
1) Monitor
adanya perubahan berat badan
Rasional : sebagai salah satu tanda-tanda terjadinya
ketidakseimbangan nutrisi pada klien
2) Monitor
mual dan muntah
Rasional : mengontrol pengeluaran atau output dari nutrisi klien
3) Monitor
kalori dan intake nutrisi
Rasional : mengetahui jumlah kalori dan intake
nutrisi yang diterima klien
4) Mengajarkan
mengenai diet gagal jantung
Rasional : untuk meningkatkan pemahaman pasien akan
pentingnya diet gagal jantung untuk diterapkan
5) Kolaborasi
dengan ahli gizi mengenai nutrisi klien
Rasional : kolaborasi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
g. Defisit
perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan keletihan
Nursing Outcomes
Classification (NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1) Mampu
untuk membersihkan tubuh secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu
2) Mampu
untuk mempertahankan kebersihan dan penampilanyang rapi
3) Mampu
merawat mulut dan gigi secara mandiri
Nursing
Interventions Classification (NIC)
1) Kaji
membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari
Rasional : mengetahui tingkat defisit perawatan diri
klien
2) Kaji
kondisi kulit saat mandi
Rasional : untuk melihat kondisi kulit klien dan
kebersihan diri klien
3) Pantau
adanya perubahan kemampuan fungsi
Rasional : mengetahui ada tidaknya perubahan fungsi
pada bagiantubuh klien
4) Ajarkan
pasien metode alternatif untuk mandi dan higiene oral
Rasional : mengajarkan pasien metode alternatif
mandi dan higiene oral untuk mempermudah pasien melakukan personal hygiene
5) Berikan
bantuan sampai klien benar-benar mampu melakukan perawatan diri
Rasional : mencegah terjadinya kelelahan atau
keletihan pada saat klien bellum benar-benar mampu melakukan perawatan diri
sendiri (mandiri)
6) Dukung
kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene oral, bantu pasien bila
diperlukan
Rasional : agar klien mampu melakukan perawatan diri
secara mandiri jika memang sudah benar-benar mampu
4. Evaluasi
Keperawatan
Adapun evaluasi keperawatan atau hasil
yang diharapkan setelah proses keperawatan pada klien dengan gagal jantung
kongestif menurut Muttaqin (2012), yaitu :
a. Bebas
dari nyeri
b. Tidak
terjadi gangguan pertukaran gas
c. Terpenuhinya
kebuthan sehari-hari
d. Pola
nafas efektif
e. Bersihan
jalan nafas efektif
f. Keseimbangan
volume cairan
g. Menunjukkan
penurunan kecemasan
h. Menunjukkan
peningkatan curah jantung
1) Tanda-tanda
vital dalam keadaan normal
2) Terhindar
dari risiko penurunan perfusi perifer
3) Tidak
terjadi kelebihan volume cairan
4) Tidak
sesak
5) Edema
ekstremitas tidak terjadi
i. Integritas
kulit baik
j. Keseimbangan
nutrisi
k. Dapat
melakukan perawatan mandiri secara mandiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar