1. Klasifikasi
Menurut
Global Initiative for Asthma (GINA,
2012), asma diklasifikasian atas asma berdasarkan gambaran klinis dan asma
berdasarkan derajat serangan.
a. Asma berdasarkan gambaran klinis
1) Asma Intermitten
Asma
Intermitten ditandai dengan :
a) gejala kurang dari 1 kali seminggu
b) eksaserbasi singkat
c) gejala malam tidak lebih dari 2 kali sebulan
d) bronkodilator diperlukan bila ada serangan
e) jika serangan agak berat mungkin memerlukan kortikosteroid
f) APE atau VEP1 ≥ 80%
prediksi
g) variabiliti APE atau VEP1
< 20%
2) Asma Persisten Ringan
Asma
persisten ringan ditandai dengan :
1) gejala asma malam >2x/bulan
2) eksaserbasi >1x/minggu, tetapi <1x/hari
3) eksaserbasi mempengaruhi aktivitas dan tidur
4) membutuhkan bronkodilator dan kortikosteroid
5) APE atau VEP1 ≥ 80% prediksi
6) variabiliti APE atau VEP1
20-30%
3) Asma Persisten Sedang
Asma
persisten sedang ditandai dengan :
a) gejala hampir tiap hari
b) gejala asma malam >1x/minggu
c) eksaserbasi mempengaruhi aktivitas dan tidur
d) membutuhkan steroid inhalasi dan bronkhodilator setiap hari
e) APE atau VEP1 60-80%
f) variabiliti APE atau VEP1
>30%
4) Asma Persisten Berat
Asma
persisten berat ditandai dengan :
a) APE atau VEP1 <60% prediksi
b) variabiliti APE atau VEP1
>30%
Tabel 2.1 Klasifikasi asma berdasarkan gambaran klinis
menurut GINA (2012).
Derajat
Asma |
Gejala |
Gejala Malam |
Faal Paru |
Intermitten |
Bulanan |
|
APE ≥80% |
|
Gejala
< 1x/minggu, Tanpa gejala diluar serangan, serangan singkat |
≤ 2 kali sebulan |
VEP1≥80%
nilai prediksi APE ≥80% nilai terbaik, variabiliti APE<20% |
Persisten ringan |
Mingguan |
|
APE >80% |
|
Gejala
>1x/minggu tetapi ≤1 kali/hari, serangan dapat menganggu aktivitas dan
tidur |
>2 kali sebulan |
VEP1≥80%
nilai prediksi APE ≥80% nilai terbaik, variabiliti APE 20%-30% |
Persisten sedang |
Harian |
|
APE 60-80% |
|
Gejala
setiap hari, serangan mengenggu aktivitas dan tidur, membutuhkan
bronkodilator setiap hari |
>2 kali sebulan |
VEP1
60-80% nilai prediksi APE ≥80% nilai terbaik, variabiliti APE>30% |
Persisten
berat |
Kontinyu |
|
APE≤60% |
|
Gejala
terus menerus/sering, sering kambuh, aktifiti fisik terbatas |
Sering |
VEP1≤60%
nilai prediksi APE≤60% nilai terbaik, variabiliti APE>30% |
a. Asma berdasarkan derajat serangan
Table
2.2 Klasifikasi asma berdasarkan derajat serangan menurut GINA (2012).
Karakteristik |
Ringan |
Sedang |
Berat |
Aktivitas |
Dapat
berjalan |
Jalan
terbatas |
Sukar
berjalan |
Bicara |
Beberapa
kalimat |
Kalimat
terbatas |
Kata
demi kata |
Kesadaran |
Mungkin
terganggu |
Biasanya
terganggu |
Biasanya
terganggu |
Frekuensi
nafas |
Menigkat |
Menigkat |
Sering
> 30 kali/menit |
Retraksi
otot bantu napas |
Umumnya
tidak ada |
Kadang
kala ada |
Kadang
kala ada |
Mengi |
Lemah
sampai sedang |
Keras |
Keras |
Frekuensi
nadi |
<100 |
100-200
x/menit |
>120 |
Pulsus
paradoksus |
Tidak
ada (<10mmHg) |
Mungkin
ada (10-25 mmHg) |
Sering
ada (>25 mmHg) |
APE
sesudah bronkodilator (%prediksi) |
>80% |
60-80% |
<60% |
PaCO2 |
<45
mmHg |
<45
mmHg |
<45
mmHg |
SaO2 |
>95% |
91-95% |
<90% |
Klasifikasi asma menurut Andra & Yessie (2013), sering dicirikan sebagai berikut :
a.
Asma
ekstrinsik/alergi
Asma yang disebabkan oleh allergen yang diketahui
masanya sudah terdapat semenjak anak-anak seperti alergi terhadap protein,
serbuk sari, bulu halus, binatang dan debu.
b.
Asma
intrinsik/idiopatik
Asma yang tidak
ditemukan faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya faktor-faktor non spesifik
seperti : flu, latihan fisik atau emosi sering memicu serangan asma. Asma ini
sering muncul/timbul sesudah usia 40 tahun setelah menderita infeksi
sinus/cabang trakeobronchial.
c.
Asma
campuran
Asma yang
terjadi/timbul karena adanya komponen asma ekstrinsik beserta asma intrinsik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar