Halaman

Cari Blog Ini

Selasa, 30 Agustus 2022

Keperawatan Anak Kebutuhan Orang Tua dengan Anak Disabilitas

Pendahuluan


Setiap anak memiliki hak yang sama, yaituhak untuk tumbuh dan berkembang, hak mendapatkan pendidikan, kasih saying, dan penghidupan yang layak termasuk anak dengan disabilitas. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 anak penyandang disabilitas adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak Hasil temuan dari wawancara penulis di komunitas, menunjukkan bahwa masih terdapat 5 orang orang tua yang masih malu dan minder dengan kondisi anak mereka, terdapat juga 5–10 orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk sekolah di SLB, serta ada juga ayah dan seorang ibu yang mengalami gangguan mental setelah melahirkan anak dengan disabilitas dan seorang ayah yang mengalami gangguan mental juga karena kesulitan mendapat pekerjaan dan anaknya mengalami disabilitas. Selain itu, hampir semua orang tua tidak mengetahui informasi tentang manfaat dan jenis-jenis terapi untuk anak dengan disabilitas. Terkadang masih terdapat orang tua yang enggan untuk ikut terapi dan mengganggap terapi yang dilakukan itu bisa dilakukan oleh sendiri tanpa menggunakan ahli terapis.


Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung pada tanggal 17 Maret 2017 sampai dengan 13 April 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua (ibu dan ayah) yang memiliki anak disabilitas (usia 0-18 tahun) di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh/total sampling. Jumlah sampel adalah 31 ibu dan 31 ayah dari 31 keluarga yang memiliki anak disabilitas (usia 0-18 tahun) dari Komunitas Keluarga Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Sebanyak 31 keluarga dari komunitas ini tersebar dari Desa Cimekar (22 keluarga), Cinunuk (4 keluarga), dan Cileunyi Kulon (2 keluarga), dan Cileunyi Wetan (3 keluarga). 



Hasil Penelitian 

Sebagian besar keluarga memiliki pendapatan kurang dari UMR Kabupaten Bandung (61,3%). Jumlah anak yang dimiliki orang tua sebagian besar adalah 2 anak sebanyak 15 keluarga (48%). Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rerata skor setiap domain kebutuhan keluarga di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung (n=31) pada ibu jika diurutkan dari nilai tertinggi ke terendah adalah domain kebutuhan informasi dan kebutuhan dukungan profesional memiliki nilai yang sama 71,0%, domain pelayanan komunitas 64,5%, domain kebutuhan menjelaskan kepada orang lain 38,7%, domain kebutuhan finansial 22,6%, doamain perawatan anak 16,1 %, dan domain dukungan keluarga dan sosial 12,9%. Kebutuhan pada ayah dengan anak disabilitas dari tertinggi ke terendah adalah domain kebutuhan informasi 71,0%, domain pelayanan komunitas 64,5%, domain kebutuhan profesional 61,0%, domain menjelaskan kepada orang lain 45,2%, kebutuhan finansial 29,0%, domain perawatan anak 22,6%, dan dukungan keluarga dan sosial 19,4%.


Kesimpulan Jurnal Kebutuhan Orang Tua dengan Anak Disabilitas:

Jadi menunjukkan masih banyak orang tua yang minder dan malu dengan keadaan anak mereka. Selain itu, masih banyak orang tua yang tidak menyekolahkan dan tidak mengetahui informasi terkait terapi untuk anak dengan disabilitas. Jika hal tersebut dibiarkan, maka dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti terganggunya tumbuh kembang anak dan kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas diukur menggunakan kuesioner Assessment of Family Needs-FNS versi Jepang yangdiadopsi dari Bailey dan Simerson (1988).. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi orangtua, maka orang tua akan lebih mengetahui cara merawat dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar