Halaman

Cari Blog Ini

Minggu, 15 September 2013

Pengerukan Tanah Berlebihan Di Kota Singkawang


Mengeruk tanah di perbukitan dan tidak menanam pohon sebagai penyangga tanah tersebut tentu merupakan bencana yang bisa membahayakan masyarakat yang bermukim di bawah bukit tersebut, di kota Singkawang sendiri telah banyak di temukan bukit-bukit yang tanahnya sudah siap mendatangkan bencana seperti bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, dan lain sebagainya. Bencana itu disebabkan oleh keserakahan dan kepongahan manusia yang senantiasa mengeksploitasi hutan demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Anehnya justru mereka tidak pernah peduli atas akibat yang ditimbulkannya.
Dari beberapa pemaparan mengenai isu lingkungan di Kalimantan Barat, sebenarnya masih banyak lagi permasalahan lingkungan yang terjadi. Hampir seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Kaliman Barat mempunyai permasalah lingkungannya masing-masing seperti di kabupaten Ketapang, contohnya  Pertambangan emas ilegal, penebangan pohon ilegal (Ilegal loging), Penangkapan Ikan menggunakan pukat harimau dan trol, pembakaran hutan, peluasan areal lahan sawit dan permasalahan lainnya.
Dari wacana di atas dapat disimpulkan penyebab dan dampak lingkungan lokal :
  1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
  2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
  3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
  1. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
  2. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar