Mengeruk
tanah di perbukitan dan tidak menanam pohon sebagai penyangga tanah tersebut
tentu merupakan bencana yang bisa membahayakan masyarakat yang bermukim di
bawah bukit tersebut, di kota Singkawang sendiri telah banyak di temukan
bukit-bukit yang tanahnya sudah siap mendatangkan bencana seperti bencana
banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, dan lain
sebagainya. Bencana itu disebabkan oleh keserakahan dan kepongahan manusia yang
senantiasa mengeksploitasi hutan demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Anehnya justru mereka tidak pernah peduli atas akibat yang ditimbulkannya.
Dari
beberapa pemaparan mengenai isu lingkungan di Kalimantan Barat, sebenarnya
masih banyak lagi permasalahan lingkungan yang terjadi. Hampir seluruh
kabupaten yang ada di Provinsi Kaliman Barat mempunyai permasalah lingkungannya
masing-masing seperti di kabupaten Ketapang, contohnya Pertambangan emas
ilegal, penebangan pohon ilegal (Ilegal loging), Penangkapan Ikan menggunakan
pukat harimau dan trol, pembakaran hutan, peluasan areal lahan sawit dan permasalahan
lainnya.
Dari wacana
di atas dapat disimpulkan penyebab dan dampak lingkungan lokal :
- Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
- Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
- Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya :
terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan
kegiatan transportasi
- Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
- Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar