Halaman

Cari Blog Ini

Kamis, 24 Oktober 2013

Kekuatan Otot Perut


Kekuatan otot perut adalah kemampuan menggunakan kekuatan otot perut serta mampu merubahnya dalam bentuk gerakan yang sangat cepat terhadap suatu obyek, dalam hal ini adalah smash yang dilakukan. Sedangkan tujuan dari smash itu sendiri adalah mampu memukul bola sekeras mungkin pada daerah lawan.
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot, tergantung dari besar kecilnya serabut-serabut otot itu sendiri. Seperti halnya yang dikatakan oleh Mochamad Sjoto (1988:111)
Bahwa” besar kecilnya serabut-serabut otot seseorang, sangat berpengaruh terhadap kekutan tersebut adalah merupakan suatu kenyataan. Semakin besar serabut-serabut otot seseorang maka semakin kuat pula ototnya. Sehingga dalm hal ini apabila seorang atlet mempunyai serabut otot yang besar dan didukung pula oleh bakat yang besar, serta diiringi  latihan yang teratur maka hasil yang didapat akan lebih memuaskan”.
Sadoso Sumasardjuna (1987:111) mengatakan bahwa, “sit-up biasanya dianggap gerakan yang paling baik untuk menguatkan otot perut. Akan tetapi bila keliru dalam melakukan gerakan sit-up adan menyebabkan cidera yang cukup berat. Sit-up dengan kaki lurus adalah sangat berbahaya sekali bagi pinggang. Kerana otot-otot perut dapat menaikkan badan dari lantai sampai kurang lebih 30°”

Menurut Lafa Mentree, dalam blogspotnya:
Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif. Dinding perut dibentuk oleh otot-otot perut dimana disebelah atas dibatasi oleh angulus infrasternalis dan di sebelah bawah dibatasi oleh krista iliaka, sulkus pubikus dan sulkus inguinalis.
Otot-otot dinding perut tersebut terdiri dari otot-otot dinding perut bagian depan, bagian lateral dan bagian belakang.
1)      Otot rectus abdominis
Terletak pada permukaan abdomen menutupi linea alba, bagian depan tertutup vagina dan bagian belakang terletak di atas kartilago kostalis 6-8. origo pada permukaan anterior kartilago kostalis 5-7, prosesus xyphoideus dan ligamen xyphoideum. Serabut menuju tuberkulum pubikum dan simpisis ossis pubis. Insertio pada ramus inferior ossis pubis. Fungsi dari otot ini untuk flexi trunk, mengangkat pelvis.
2)      Otot piramidalis
Terletak di bagian tengah di atas simpisis ossis pubis, di depan otot rectus abdominis. Origo pada bagian anterior ramus superior ossis pubis dan simpisis ossis pubis. Insertio terletak pada linea alba. Fungsinya untuk meregangkan linea alba.
3)      Otot transversus abdominis
Otot ini berupa tendon menuju linea alba dan bagian inferior vagina musculi recti abdominis. Origo: pada permukaan kartilago kostalis 7-12, melalui fascia thoracolumbalis processus transverses vertebrae lumbales, labium internum (cristae iliacae) dan pertiga lateral lig. Inguinale [arcus inguinalis]. insertio pada fascia lumbo dorsalis, labium internum Krista iliaka, 2/3 lateral ligamen inguinale. Berupa tendon menuju linea alba dan bagian inferior vagina muskuli recti abdominis. Fungsi dari otot ini menekan perut, menegangkan dan menarik dinding perut.
4)      Otot obligus eksternus abdominis
Letaknya yaitu pada bagian lateral abdomen tepatnya di sebelah inferior thoraks. Origonya yaitu pada permukaan luas kosta 5-12 dan insertionya pada vagina musculi recti abdominis. Fungsi dari otot ini adalah rotasi thoraks ke sisi yang berlawanan.
5)      Otot obligus internus abdominis
Otot ini terletak pada anterior dan lateral abdomen, dan tertutup oleh otot obligus eksternus abdominis. Origo terletak pada permukaan posterior fascia lumbodorsalis, linea intermedia krista iliaka, 2/3 ligamen inguinale insertio pada kartilago kostalis 8-10 untuk serabut ke arah supero medial. Fungsi dari otot ini untuk rotasi thoraks ke sisi yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar