Halaman

Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Agustus 2022

MAKALAH RENANG

 MAKALAH RENANG 

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “RENANG “

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR  

DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang 

B.         Rumusan Masalah

C.         Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A.        Sejarah Renang 

B.         Dasar Belajar Renang 

         Pengenalan Air  

         Meluncur   

         Latihan Pernafasan   

C.         Macam – Macam Gaya Olahraga Renang   

         Renang Gaya Bebas   

         Renang Gaya Dada 

         Renang Gaya Punggung  

         Renang Gaya Kupu – Kupu  

D.        Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang  

         Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang   

         Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang   

E.         Manfaat Renang Bagi Tubuh  

BAB III PENUTUP

A.        Kesimpulan   

B.         Saran    

DAFTAR PUSTAKA




BAB I

PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

Dilandasi atas dasar hobi saya berenang, dan untuk memenuhi tugas dari bapak guru, itu sebabnya saya selaku penyusun mengangkat olahraga renang ini sebagai makalah.

Semua orang di dunia ini, pasti sudah tidak asing lagi tentang apa itu olahraga renang. Namun sebagian orang tidak mengetahui seluk beluk renang itu sendiri. Disini, saya mengemukakan tentang sejarah renang, macam – macam gara renang, manfaat renang, dan masih banyak lagi uraian yang saya paparkan dalam makalah ini.

Berenang ialah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

B.         Rumusan Masalah

1)      Bagaimana sejarah olahraga renang.?

2)      Apa saja dasar olahraga renang.?

3)      Apa saja macam-macam gaya di dalam olahraga renang.?

4)      Hal apa saja yang perlu di perhatikan dalam olahraga renang.?

5)      Apakah olahraga renang ada manfaatnya.?

C.         Tujuan

1)      Mengetahui sejarah renang.

2)      Bisa melihat dasar-dasar renang.

3)      Mengetahui gaya di dalam olahraga renang

4)      Mengetahui manfaat olahraga renang.





BAB II

PEMBAHASAN


A.        Sejarah Renang 

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.


B.         Dasar Belajar Renang


         Pengenalan Air

Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat – sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.

Latihan pengenalan air dapat dilakukan dalam bentuk permainan atau yang lain, misalnya :

a)      Berkejar – kejaran di kolam yang dangkal

b)      Saling mencipratkan air ke muka teman

c)       Memasukkan kepala dan badan ke dalam air

d)      Menyelam melalui rintangan yang dibuat teman

e)      Meluncur

Setelah mengetahu sifat – sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan mengapun, caranya adalah :

a)      Berdiri dengan kedua tanganlurus, bungkukkan badan ke depan.

b)      Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam sikap mengembang dan meluncur.


         Latihan Pernafasan

Teknik Gerakan Pernafasan

1)       Sikap Permulaan

         Berdiri kongkang di kolam dasar

         Membungkukkan tubuh rata dengan air

         Muka menghadap ke depan di antara kedua lengan yang dilurukjan ke depan.

2)      Gerakan

         Pernafasan dilakukan dengan memutar kepala ke kiri atau ke kokan, sehingga mulut mengambil nafas.

         Gerakan tersebut bersamaan lengan searah dengan putaran kepala berada di belakang samping tubuh.

3)      Cara Melakukan Gerak Dasar Mengambil Nafas

         Lakukan dengan posisi telungkup terapung, dan kedua tanmgan memegang dinding kolam.

         Ambillah nafas melalui mulut dan masukkan muka ke dalam air, mata melihat ke depan sedikit.

         Permukaan air di dahi, buang nafas melalui hidung. Setelah itu, putarkan kepala ke samping kanan / kiri berporos leher. Sehingga mulut dan mulut di atas permukaan air.


C.         Macam – Macam Gaya Dalam Olahraga Renang


1.       Renang Gaya Bebas

Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.

a)      Posisi Badan Gaya Bebas

Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :

         Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air

         Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air


b)      Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :

         Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari

         Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.

         Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.

         Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.


c)       Gerakan Lengan

Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :

         Gerakan menarik (pull)

Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku dibengkokkan.

         Gerakan mendorong (push)

Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.

         Istirahat (Recovery)

Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.


2.       Renang Gaya Dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

a.        Gerakan Kaki

         Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)

         Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki kanan saling berjauhan)

         Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)


b.      Gerakan Tangan

         Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu & menempel)

         Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)

         Luruskan tangan kembali.


c.       Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

         Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.

         Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.


3.       Renang Gaya Punggung

Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.

a.       Gerakan Kaki

         Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)

         Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak melenceng/berbelok

b.      Gerakan Tangan

         Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala

         Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang

         Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal

c.       Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

         Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.

         Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.


4.       Renang Gaya Kupu – Kupu

Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.

Berbeda dari gaya bebas, gaya dada, dan gaya punggung yang umumnya dapat mudah dikuasai, pemula perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.

a.            Gerakan Kaki

         Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.

         Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air

         Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.

b.           Gerakan Tangan

         Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)

         Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.

         Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali depan.

c.            Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.



D.        Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang


1.       Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang 

         Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan badan (senam kecil) atau dengan berlari – lari kecil.

         Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh dapat menyesuaikan dengan suhu air.

         Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan lainnya.


2.       Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang 

         Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di dalam kolam renang biasanya kotor.

         Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat – loncat atau dengan cara yang lain.

         Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas).


E.         Manfaat Renang Bagi Tubuh


1.       Meningkatkan Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah

Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh, sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.

2.       Meningkatkan Kapasitas Vital Paru – Paru

Paru – paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi (pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi

3.       Mempengaruhi Otot Mejadi Berisi

Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi / padat.


BAB III

PENUTUP


A.        Kesimpulan

Renang merupajan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Berenang mempunyai beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu. 

Gaya berenang tersebut mempunyai cirri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda untuk dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal. Berenang dapat membugarkan tubuh dan untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari tingkat nasional maupun internasional. 

Namun sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek buruk dari berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan kapasitas vital paru – paru dan mempengaruhi otot mejadi berisi


B.     Saran

Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi diharapkan untuk dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang mengahalanginya seperti sakit. Diharapkan ada penjelasan tentang gaya berenang dan apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah berenang.


Kamis, 24 Oktober 2013

Perkembangan Fungsional Tubuh


Secara fungsional, keadaan pisik anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Demikian pula fungsi organ-organ tubuh mengalami penyempurnaan yang cepat. Apabila kegiatan bermain lebih banyak dilakukan melalui aktivitas pisik diharapkan anak akan memiliki perkembangan fungsi organ-organ tubuh yang lebih baik sehingga perkembangan pisik semakin baik.
1.      Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani adalah kemampuan fungsional organ-organ tubuh untuk bekerja dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Apabila pisik anak bugar atau sehat dinamis, anak akan mampu melakukan segala aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu cepat pulih kembali. Anak yang memiliki sehat dinamis akan memiliki daya tahan terhadap penyakit sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan tugas perkembangannya.
2.      Fungsi Kognitif
Proses dan fungsi kognitif dalam diri anak menunjukkan bagaimana otak berfungsi, menangkap informasi, dan bagaimana menyadari, menyimpan, dan memakainya untuk membangkitkan pola-pola tingkah laku. Proses dan fungsi kognitif sangat berperan dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran gerak dan belajar melalui gerak dalam olahraga permainan.
Melalui olahraga permainan, dapat dikembangkan beberapa fungsi kognitif yang dibutuhkan dalam kehidupan. Beberapa bentuk fungsi kognitif di antaranya adalah; ingatn atau memori, perhatian, persepsi, konsentrasi, respons, proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, waktu reaksi dan sebagainya.

Perkembangan Motorik


Perkembanagn motorik pada masa anak-anak sangat pesat, oleh karena itu pada masa anak-anak harus dikembangkan berbagai bentuk permainan yang mengutamakan kegiatan motorik sehingga kemampuan motoriknya dapat berkembang dengan baik. Bentuk-bentuk permainan yang mengutamakan kegiatan motorik di antaranya adalah; bermain kecepatan, kelincahan, kelenturan, keseimbangan, dan sebagainya.
Kemampuan motorik merupakan gambaran dari salah satu kecakapan dalam melakukan bermacam-macam keterampilan dasar dan aktivitas pisik secar keseluruhan. Pada usia dini perlu diperkenalkan berbagai macam bentuk gerak dasar permainan yang sifatnya reflektif melalui kegiatan multilateral. Kegiatan bermain yang mengutamakan aktivitas pisik, sesuai dengan kebutuhan bergerak anak. Hal ini akan memperkaya pengalaman gerak yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi kemampuan dan perkembangan motorik anak.

Pertumbuhan Pisik


Pertumbuhan pisik pada masa anak-anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Puncak pertumbuhan pisik pada anak secara umum terjadi pada masa balita dan usia 10-14 tahun. Pada usia-usia tersebut tampak adanya perubahan pada panjang tulang dan membesar, penampilan pisik semakin sempurna dan proporsional.
Melalui berbagai macam bentuk dan jenis permainan yang mengutamakan aktivitas pisik, akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan pisik termasuk fungsi persendian akan semakin baik, yang pada akhirnya akan merangsang juga pertumbuhan pisik yang lebih cepat. Hal ini dapat kita amati bagaimana anak yang aktif mengalami pertumbuhan pisik yang pesat bila dibandingkan dengan anak yang mengalami kekurangan gerak.

Pemenuhan Keinginan Anak

Bigot mengemukakan bahwa “permainan memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak”. Permainan dipandang sebagai alat pendidikan yang sangat bernilai. Pada saat bermain, anak melakukan aktivitasnya dengan sungguh-sungguh, daya imajinasi dan fantasinya berkembang, padahal mereka sebenatnya melakukan aktivitas yang bukan sesungguhnya. Melalui kegiatan bermain dalam suatu permainan maka keinginan anak untuk memperoleh manfaat dengan; bergerak, berfantasi, berimajinasi, bergembira, dan berkreasi sesuai dengan minatnya dapat terpenuhi.Sebagai upaya untuk memberikan kesempatan pada anak untuk memenuhi kebutuhan bergeraknya maka selayaknya pada setiap lingkungan masyarakat harus tersedia sarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan bergerak ini. Konsekuensi dari kebutuhan bergerak anak ini maka diharapkan setiap sekolah dan lingkungan perumahan perlu disediakan tuang publik dan taman bermain untuk memenuhi kebutuhan anak, dan masyarakat pada umumnya.

Pengaruh Permainan Anak Kecil bagi Anak Didik

Beberapa bentuk dan jenis permainan kecil banyak kita jumpai terutama di kalangan anak-anak. Manfaat dari permainan kecil ini dapat memberikan pengaruh yang positif, terutama terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Apabila permainan kecil dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kriteria tertentu, misalnya intensitas dan frekuensi bermain memadai maka akan banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut, terutama dapat mempengaruhi pada pertumbuhan pisik dan perkembangan mental psikologis anak didik.

Perlunya Permainan Kecil bagi Anak

Perlunya Permainan Kecil bagi Anak
Permainan kecil merupakan suatu bentuk kegiatan bermain yang sangat diperlukan oleh anak-anak. Permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang tidak memiliki ketentuan yang baku, baik mengenai peraturan permainannya, peralatan yang dipergunakan, ukuran lapangan, maupun waktu untuk melakukannya.
Beberapa bentuk permainan yang banyak dilakukan anak-anak, dengan mengunakan beberapa peraturan yang sederhana, mudah dimengerti, mudah dilaksanakan, dan memiliki manfaat dalam mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak. Dalam konteks waktu senggang, permainan juga dapat dipandang sebagai kegiatan rekreasi, yaitu suatu kegiatan dalam upaya memanfaatkan waktu senggang yang dimiliki seseorang sebagai perimbangan dari kesibukannya melakukan aktivitas sehari-hari. Permainan dianggap sebagai upaya untuk memperoleh kesibukan serta membangkitkan fantasi anak-anak, di samping untuk memperoleh kegembiraan dan kepuasan bagi orang yang melakukannya. Beberapa alasan dan argumen mengenai perlunya permainan bagi anak dikemukakan para ahli, intinya adalah bahwa bermain merupakan kebutuhan anak sehari-hari, seperti halnya kebutuhan makan, tidur, dan bergerak untuk memenuhi kehidupannya.

Kebutuhan Bergerak Anak

Herbert Spencer yang terkenal dengan teori surplus energinya mengemukakan bahwa “permainan merupakan upaya penyaluran kelebihan tenaga pada anak-anak maupun orang dewasa termasuk binatang”. Dengan adanya waktu senggang yang sangat banyak di kalangan anak-anak maka mereka membutuhkan penyaluran tenaga yang relatif berlebihan. Anak-anak belum memiliki tugas dan kewajiban sebagaimana orang dewasa, mereka memiliki tugas untuk belajar dan mengenal lingkungannya. Sedangkan mereka masih memiliki banyak tenaga yang belum tersalurkan. Oleh karena itu, maka pada saat ini anak-anak perlu mendapat perhatian untuk memenuhi kebutuhan bergerak anak.
Berbagai aktivitas pisik dilakukan anak dalam suasana bermain. Biasanya anak yang sehat tidak mau hanya berdiam diri saja, setiap ada kesempatan untuk bergerak maka anak akan selalu melakukan aktivitas pisik. Baik dilakukan hanya seorang diri, apalagi ada temannya. Maka, anak tidak akan mau diam mereka selalu ingin bergerak dan berperilaku aktif.

Pengertian dan Tujuan Permainan Kecil


Permainan kecil bagi anak tampaknya sering kita lihat sehari-hari, bahkan pada waktu kecil kita pernah merasakan bagaimana suatu permainan dilakukan. Apabila kita amati, misalnya seorang anak mengajak temannya bermain “mari kita bermain perang-perangan” dari pernyataan tersebut kita akan mengerti bahwa anak tersebut mengajak untuk bermain suatu permainan yang memiliki batasan dan tempat tertentu.
Permainan merupakan alat untuk mempelajari fungsi hidup sebagai persiapan untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Carl Bucher mengemukakan bahwa “permainan telah lama dikenal oleh anak-anak dan orang tua karena mampu menggerakkan mereka untuk berlatih, bergembira dan rileksasi”. Permainan merupakan salah satu komponen utama dalam setiap program pendidikan jasmani, oleh karena itu setiap guru pendidikan jasmani harus mengenal secara mendalam tentang seluk beluk permainan.
Salah satu pakar pendidikan yaitu Johan Huizinga, mengemukakan bahwa pada hakikatnya bermain memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut :
1.     Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara  bebas dan sukarela, namun kebebasan ini tak berlaku bagi anak-anak dan hewan karena mereka bermain dan harus bermain karena dorongan naluri. Untuk anak-anak, bermain sangat berguna untuk merangsang perkembangan pisik dan mentalnya, lain dengan orang dewasa, bermain merupakan kebutuhan sepanjang kesukaan untuk melakukannya merupakan kebutuhan.
2.    Bermain bukanlah kehidupan biasa atau yang nyata, karena jika diamati secara seksama perilaku anak-anak selama bermain, mereka berbuat berpura-pura atau tidak sungguhan. Namun, sebaliknya dengan gejala yang tidak sungguhan tersebut, bermain menjadi kegiatan yang sungguh-sungguh dan dapat menyerap tenaga dan konsentrasi. Misalnya pada anak-anak, mereka main dokter-dokteran; menganggap boneka sebagai makhluk hidup dengan diajak bicara seolah-olah hidup, mobil-mobilan; menganggap kursi seperti mobil sungguhan seolah-olah itu mobil yang sesungguhnya. Di sinilah keunikan dari bermain, yaitu ada dua hal yang saling bertentangan, “Bermain sungguh-sungguh dalam ketidaksungguhan”.
3.    Bermain berbeda dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam tempat dan waktu bermain selalu bermula dan berakhir serta dilakukan di tempat tertentu. Bermain memerlukan keteraturan, tanpa peraturan dunia permainan akan lumpuh. Unsur ketegangan merupakan bagian yang penting dari permainan. Meskipun bermain di luar dari penilaian baik dan buruk, namun unsur ketegangan itu sekaligus menguji ketangguhan pemain, keberanian, keuletan, kejujuran, walaupun semua pemain menginginkan kemenangan, akan tetapi dia harus berjuang dengan sepenuh hati dan harus terikat dengan peraturan permainan.
4.   Bermain merupakan kegiatan yang memiliki tujuan, tujuan tersebut terdapat pada permainan itu sendiri. Tujuan dari kegiatan itu tidak berkaitan dengan perolehan atau keuntungan material, ciri ini lah yang membedakan antara bermain dan bekerja. Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sukarela tanpa paksaan, dan tak sungguhan dalam batas waktu, tanpa ikatan peraturan. Menyertai semua ciri tersebut, bermain mendorong pertumbuhan dan perkembangan kelompok sosial karena dilakukan bukan hanya sendirian, tetapi juga dilakukan dalam suasana kelompok.

Roger Collois (1955) mengulas pandangan Huizinga tentang bermain. Berdasarkan hasil analisisnya Collois membagi permainan menjadi empat kategori utama, yaitu agon, alea, mimikri, dan ilinx.
1.   Agon, jenis permainan ini mencakup semua bentuk permainan yang bersifat pertandingan atau perlombaan. Tujuan akhir dari permainan yang bersifat agon adalah mencapai kemenangan. Oleh karena itu, perjuangan pisik, teknik, dan taktik begitu menonjol, misalnya kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, dan lain-lain. Tampak sekali komponen-komponen tersebut dalam permainan sepak bola, bola basket, bulutangkis, dan sebagainya dan sejenisnya.
2.   Alea, jenis permainan ini bersifat untung-untungan dan spekulatif. Jenis permainan ini seperti permainan dadu, kartu, rolet, dan lain-lain. Beberapa jenis permainan yang menggunakan kartu merupakan kombinasi antara jenis permainan agon dan alea, karena pelaku permainan selain masih menggunakan faktor keberuntungan, para pemain berusaha memasang dan menggunakan faktor keberuntungan. Seperti halnya dalam permainan catur, bridge, si pelaku permainan menggunakan alasan-alasan logis dan teori untuk memainkan permainan tersebut dalam rangka mencapai kemenangan.
3.   Mimikri, jenis permainan yang mencakup ke dalam kelompok mimikri mencakup semua bentuk permainan yang mengandung ciri pokok, seperti yang dikemukakan Huizinga, yaitu kebebasan, batasan waktu, dan ruang. Tersirat di dalamnya merupakan ilusi, fantasi, imajinasi, dan interpretasi. Semua jenis permainan anak-anak cenderung merupakan permainan dengan kepura-puraan, seperti main perang-perangan, masak-masakan, dan memperlakukan suatu objek dengan fungsi yang lain, misalnya boneka dianggap seperti bayi, kursi meja dianggap mobil atau sebagainya.
4.  Ilinx, jenis permainan ini mencakup semua bentuk permainan yang mencerminkan pelampiasan keinginan untuk bergerak, berpetualang, dan dilakukan dalam wujud kegiatan yang dinamis, misalnya jenis permainan ini adalah ; mendaki gunung, menyusuri sungai, dan bentuk olahraga lain di alam terbuka. Jenis permainan anak-anak seperti ; bermainan ayunan anak-anak, memanjat pohon dan sebagainya.

Permainan dikatakan sebagai kegiatan bermain yang memiliki tujuan, tujuannya terdapat pada permainan itu sendiri. Sebagai contoh apabila siswa di sekolah melakukan permainan dengan dibimbing oleh guru maka tujuan dari permainan tersebut tentu saja sudah dirancang dan direncanakan oleh guru sebelum pembelajaran dilaksanakan. Tujuan permainan yang direncanakan oleh guru di sekolah tersebut akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan permainan anak yang dilakukan di sekitar rumah bersama teman-temannya, walaupun jenis permainan dan bentuk permainannya serupa.
Beberapa tujuan yang hendak diperoleh dari kegiatan bermain dalam suatu permainan, baik yang dilakukan di lingkungan masyarakat, sekolah, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua, secara perseorangan maupun kelompok sesuai dengan jenis permainan tersebut, yaitu sebagai berikut :
      1.   Memberikan pengalaman gerak pada anak sehingga semakin banyak jenis dan bentuk permainan yang  dilakukan anak maka anak akan semakin kaya pengalaman geraknya.
       2.      Merangsang dan meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan anak.
       3.      Menyalurkan kelebihan tenaga pada anak.
       4.      Memanfaatkan waktu senggang.
       5.      Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani.
       6.      Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada anak, terutama untuk memenuhi rasa ingin tahu anak.
       7.      Mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
       8.      Menanamkan kerja sama, rasa sosial, dan saling tolong-menolong.
       9.      Mencapai prestasi dalam suatu pertandingan.