Halaman

Cari Blog Ini

Rabu, 03 Oktober 2018

leflet strok non hemoragik


Stroke

Non
Hemorhagik


 














Klinik Kedokteran Keluarga
IKM-KP FK UNDIP
Koas IKM
Semarang 2006
Stroke adalah…..
Gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik lokal maupun menyeluruh yang berlangsung >24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.


Apa tanda dan gejalanya?
Tanda dan gejalanya bervariasi tergantung tempat di otak yang terkena. Apabila di daerah yang mensarafi kaki maka gejalanya yang muncul adalah lumpuh. Tapi umumnya mempunyai gejala nyeri kepala, dan biasanya sebelumnya juga pernah mengalami serangan stroke. Berbeda dengan stroke hemorhagik, stroke non hemorhagik sering terjadi saat penderita tidak beraktivitas.

Apa faktor resikonya?
Faktor resiko adalah faktor yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu penyakit dibagi 2: mayor dan minor.
  1. Mayor: jenis kelamin
Usia
Riw. Stroke sebelumnya
  1. Minor: Hipertensi
Kelainan jantung
Merokok
Diabetes mellitus
Transient ischemic attack

Terus terapinya?
Terapi secara umum dengan 5B yaitu Breathing (pernafasan), Blood (keadaan darah), Bowel (saluran cerna), Bladder (saluran kemih), Brain (keadaan otak). Sedangkan Terapinya khusunya dibagi menjadi 3, yaitu:
1.    Pencegahan terjadinya trombosis, seperti aspirin, heparin, dan low molecular hepatinoid.
2.    Memperbaiki aliran darah ke otak, seperti pentoxifilin, vasodilator.
3.    Neuroproteksi, seperti nimodipin, piracetam, asam traneksamat, ca-channel blocker.

Setelah itu dapat dilakukan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi tubuh yang terpengaruh.


Ada pencegahannya?
Pencegahan stroke dilakukan dengan memperbaiki faktor resiko minornya, karena faktor resiko mayor (jenis kelamin, usia, riw. Stroke sebelumnya) tidak dapat diubah. Pada umunya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu medikamentosa dan perubahan gaya hidup/kebiasaan.
·      Medikamentosa: dengan pemberian obat-obatan yang sesuai. Seperti untuk hipertensi diberi obat penurun tekanan darah, diabetes mellitus diberi obat penurun gula darah, dsb.


·      Perubahan gaya hidup: perubahan gaya hidup dilakukan untuk memperingan atau mencegah terjadinya faktor resiko yang ada seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, merokok. Dianjurkan untuk olahraga secara teratur, seperti renang, joging, bersepeda, lari, dll. Mengurangi makanan yang berlemak, tinggi garam, manis. Mengurangi merokok







Wayan 00, Ulfa 01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar