1. Definisi
Pada dasarnya pernafasan dibentuk oleh
jalan napas atau saluran napas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan
rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di
dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma. Saluran
napas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus, dan alveoli. Di dalamnya terdapat satu sistem yang sedemikian rupa
dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga sistem
pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat
dikeluarkan baik melalui batuk maupun bersin. (Djojodibroto, 2009).
Asma bronkial atau asma adalah
suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang
menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai
dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat
di dada terutama pada malam hari atau dini hari yang umumnya bersifat
reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. (Depkes RI, 2009).
Asma bronkial
adalah penyakit inflamasi kronis saluran napas yang bersifat reversible dengan
ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat
berubah-ubah secara spontan yang ditandai dengan mengi episodik, batuk, dan
sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas (Henneberger dkk., 2011).
Asma bronkial
atau asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak
sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan
napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. (WHO, 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar